A Faint Light: Dutch Mission and Overseas Church in Cape Colony, 1652-1795

Julinta Damayanti Hutagalung

Abstract

Keberadaan Tanjung Harapan dalam peta sejarah Afrika Selatan telah diakui oleh banyak peneliti dan sejarawan sebagai salah satu tonggak penunjuk penting yang mampu menceritakan bagaimana peradaban Barat membentuk wajah nasionalisme dan pluralisme kebudayaan di benua Afrika. Dalam hal pewarisan akulturasi dan nilai-nilai keagamaan, pemerintahan kolonial Belanda tidak lebih dan tidak kurang memiliki andil yang cukup besar dalam perjalanan sejarah Afrika Selatan. Tidak seperti pendahulunya, pemerintahan kolonial Portugis, yang begitu dalam mengikutsertakan alasan penyebaran agama dalam misi ekspansi globalnya, pemerintahan kolonial Belanda menganggap kekristenan atau nilai Calvinisme yang dianutnya tidaklah menjadi dorongan dasar mengapa mereka membangun kekuatan kolonial di ujung Selatan benua Afrika tersebut. Lebih dalam artikel ini ingin melihat apa sebenarnya alasan di balik pendirian dan pembentukan organisasi gereja di koloni Tanjung Harapan di masa pemerintahan kolonial Belanda dan bagaimana kisah orang-orang Kristen dan Kristenisasi semasa Belanda menduduki Afrika Selatan. Pada akhirnya keberadaan gereja dan institusi yang terkait dengan keagamaan yang dibawa bersama ekspansi kolonial Belanda tidaklah pernah dimaksudkan untuk menjadikan masyarakat pribumi setara seperti yang seharusnya terdapat dalam nilai-nilai Calvinisme sejati. Sekat-sekat sosial yang kemudian terbentuk karena pemerintah menaruh gereja dan institusinya di dalam masyarakat dalam esensinya malah menunjukkan tujuan pemerintah kolonial Belanda yang hakiki adalah ekspansi, dan topeng keagamaan dan kristenisasi adalah media yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir tersebut.


Kata kunci: Kolonialisme, akulturasi dan peradaban, perbudakan, segregasi sosial, kristenisasi.

Full Text:

PDF

References

Boxer, C.R. 1990. The Dutch Seaborne Empire, 1600-1800. London: Pelican Books.

Boxer, C.R. 1973. The Portuguese Seaborne Empire, 1415-1825. London: Pelican Books.

Elphick, R. and H. Giliomee. 1989. The shaping of South African Society, 1652-1820. Cape Town, 1979. Second revised edition covering 1652-1840. Cape Town.

Forbes, V.S. 1986. Carl Peter Thunberg travels at The Cape of Good Hope, 1772-1775. Cape Town.

Gerstner, Jonathan N. 1991. The Thousand Generation Covenant, Dutch Reformed Covenant Theology and Group Identity in Colonial South Africa, 1652-1814. Leiden: Brill.

Hart, R. 1971. Cape Good Hope, 1652-1702, The First 50 years of Dutch Colonisation as seen by callers. Cape Town.

Schutte, G.J. 1998. Documentatieblad voor de geschiedenis van de Nederlandse zending.

Viljoen, R.S. 2006. Jan Paerl, a Khoikhoi in Cape Colonial Society, 1761-1851. Leiden.

Wilmot, A. 1869. History of The Colony of The Cape of Good Hope, from its discovery to the year 1819. Cape Town.

Copyright (c) 2016 Jurnal Kajian Wilayah
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.